Ada beberapa model
arsitektur klien-server ini yang umum, yaitu
- Arsitektur mainframe
- Arsitektur file-sharing
- Arsitektur client/server
Arsitektur client server
dapat dibedakan menjadi 3 model, yaitu:
- Arsitektur Single-tier (Satu Lapis)
Semua komponen produksi dari
sistem dijalankan pada komputer yang sama pada arsitektur single tier ini.
Model single tier adalah model yang sederhana, mudah digunakan pengguna (user)
dan paling sedikit memiliki alternatif. Kelemahan dari arsitektur ini adalah
kurang aman dan kurang memiliki skalabilitas.
- Arsitektur Two-tier (Dua Lapis)
Pengolahan informasi pada
arsitektur ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem user interface (antarmuka
pengguna) lingkungan dan lingkungan server manajemen database. Arsitektur two
tier memiliki tingkat kemanan yang lebih tinggi dan terukur daripada arsitektur
single-tier. Arsitektur ini memiliki database pada computer yang terpisah dan
hal tersebut menyebabkan arsitektur ini dapat meningkatkan kinerja keseluruhan
situs. Arsitektur two- tier
memiliki kelemahan, yaitu biayanya yang mahal, arsitekturnya yang kompleks,
tidak adanya pembaruan kode, skalabilitasnya kurang dan tingkat kemanannya
kurang.
Di samping itu, kelebihan
dari arsitektur two tier adalah mudah digunakan oleh pengguna, dapat menangani
database server secara khusus dan bisnis lingkup kecil sangat cocok menggunakan
arsitektur ini.
- Arsitektur Three-tier (Tiga Lapis)
Karena arsitektur sebelumnya
memiliki cukup banyak kelemahan, maka dikembangkanlah arsitektur three tier ini
yang akan membantu mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Arsitektur
three-tier memiliki 3 lapisan. Kelebihan dari arsitektur
ini adalah memiliki skala yang besar, transfer informasi antara web server dan
server database optimal, tidak akan menyebabkan lapisan lain terkontaminasi
salah jika salah satu lapisan terdapat keslahan. Dan kekurangannya, arsitektur
ini lebih sulit untuk merancang, lebih sulit untuk mengatur dan lebih mahal.
Arsitektur Client Server
Arsitektur jaringan Client
Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi
computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer
sebagai Server. Nah Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada
terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita
sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi
pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server
komunikasi)
Dibagi dalam 2 bagian
Arsitektur yaitu:
1. Arsitektur Client Side: Merujuk pada pelaksanaan
data pada browser sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi
eksekusi client dan contoh dari sisi penyimpanan pada client adalah cookie.
Karakteristik :
- Memulai terlebih dahulu
permintaan ke server.
- Menunggu dan menerima
balasan.
- Terhubung ke sejumlah
kecil server pada waktu tertentu.
- Berinteraksi langsung
dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
2. Arsitektur Server Side
Pada server side, ada sebuah
server Web khusus yang bertugas mengeksekusi perintah dengan menggunakan
standar metode HTTP. Misalnya penggunaan CGI script pada sisi server yang
mempunyai tag khusus yang tertanam di halaman HTML. Tag ini memicu terjadinya
perintah untuk mengeksekusi.
Karakteristik :
- Menunggu permintaan dari
salah satu client.
- Melayani permintaan klien
dan menjawab sesuai data yang diminta oleh client.
- Suatu server dapat
berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan client.
- Jenis-jenisnya : web
server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server.
Contoh-contoh dari layanan
telematika yaitu :
- Layanan Informasi
Beberapa contoh layanan
informa
si :
- Telematik terminal
- Jasa pelayanan internet
- Layanan Keamanan
Layanan ini memberikan
fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi
jika sesuatu berjalan tidak
seharusnya
- Layanan Context-Aware dan Event-base
Context-awareness merupakan
kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan
parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta
memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks
yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user, berbagai preferensi
user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar